RM.id Rakyat Merdeka – Arsari Tambang (AT) membukukan penjualan logam timah mencapai 5.342 ton sepanjang tahun 2022.
Chief Executive Officer (CEO) Arsari Tambang Aryo Djojohadikusumo mengatakan, Arsari Tambang membawahi sejumlah perusahaan sektor pertambangan timah, yaitu PT Mitra Stania Prima (MSP), PT Mitra Stania Kemingking (MSK), PT Mitra Stania Bemban (MSB) dan PT Aega Prima.
Ia merinci, produksi timah dari PT MSP pada tahun lalu mencapai 3.359 ton, kemudian PT MSK sebanyak 1.023 ton, dan PT Aega Prima sejumlah 960 ton.
“Untuk PT Mitra Stania Bemban sedang mempersiapkan kelengkapan dokumen yang diperlukan guna penyusunan RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Belanja),” kata Aryo, Kamis (15/6).
Ia menyebut, pada tahun ini perseroan optimis produksi timah akan kembali meningkat, meski terjadi ancaman resesi ekonomi dunia.
“Anak usaha lain juga melanjutkan program eksplorasi untuk meningkatkan sumber daya dan cadangan untuk kelanjutan usaha Arsari Tambang guna memberikan devisa kepada negara,” ucapnya.
Diketahui, Indonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu produsen utama timah dunia. Kebanyakan cadangan sumber daya mineral itu berada di Kepulauan Bangka Belitung.
Daerah ini bisa disebut sebagai daerah timah terbesar di Indonesia. Berikutnya, di daerah Bangkinang, Provinsi Riau.
Di Kepulauan Riau terdapat juga suatu kelurahan yang merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia. Nama kelurahan tersebut adalah Dabo yang terletak di Pulau Singkep.
Wilayah tersebut juga merupakan daerah yang cukup banyak menyimpan cadangan timah. Mengutip data Fitch Solution, Indonesia tercatat menjadi produsen tambang timah terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.
Pada 2021, jumlah produksi komoditas timah Indonesia sebesar 83.000 ton. Jumlah ini setara dengan 26 persen total produksi tambang dunia.
Sementara itu, cadangan timah Indonesia, menurut data United State Geological Survey (USGS), diperkirakan mencapai 800 ribu ton pada 2021. Jumlah itu juga membuat Indonesia menempati urutan kedua pemilik cadangan timah terbesar di dunia setelah Tiongkok.
Sumber: https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/176122/arsari-tambang-bukukan-penjualan-logam-timah-mencapai-5342-ton