Sejarah Perusahaan

Keahlian teknologi di balik kesuksesan MSP adalah hasil dari pengalaman lebih dari dua dekade. Ini adalah kisah sukses dan warisan kami, yang dengannya kami berjanji untuk menjaga komitmen dalam memberikan yang terbaik.

1995

Didirikan sebagai CV Mitra Stania Prima pada tahun 1995, beroperasi sebagai subkontraktor untuk PT Timah Tbk dan melakukan kegiatan penambangan skala kecil dan mengirimkan bijih timah yang ditambang ke pabrik peleburan mereka di Mentok.

2001

Reorganisasi menjadi PT Mitra Stania Prima (MSP) dan dianugerahi 6 konsesi pertambangan timah di Pulau Bangka pada tahun 2001.

2003

Membangun smelter dua tungku di kompleks industri di luar kota Sungailiat, Pulau Bangka.

2004

Membentuk Joint Venture Agreement dengan Malaysian Smelting Corporation (MSC) untuk melakukan kegiatan eksplorasi di lokasi konsesi pertambangan MSP dan pengoperasian smelter.

2007

MSC menunjuk Reinhard (Australia) untuk mempelajari hasil proyek eksplorasi dan mengeluarkan laporan bersertifikat.

2008

Menerima Pernyataan Konfirmasi Sumber Daya yang sesuai dengan JORC sebagai berikut:

  • IUP Mapur – 3.170 ton
  • IUP Kepoh – 2.954 ton
  • IUP Bemban – 4.511 ton

2004 - 2010

Joint Venture antara MSP dan MSC merangkul operator konsesi timah lain yang tidak memiliki fasilitas smelter. Membeli bijih timah dari mereka, meleburnya dan mengekspor batang timah dengan label MSP ke pasar internasional.

2011

Pada tahun 2011, Arsari Tambang membeli 80% saham MSP yang beredar. Karena belum ada aktivitas penambangan, MSP membeli material bijih timah dari penambang lainnya, melanjutkan proses peleburan dan memperdagangkannya dengan label MSP.

2012

MSP memulai aktivitas penambangan dan menandatangani kontrak dengan PT Hero Krida Utama (HKU) untuk memulai pemindahan lapisan material limbah (dengan kedalaman antara 14-18 meter) yang menutupi cadangan bijih timah di konsensi Mapur. Pada tahun yang sama, MSP juga menjadi penjual pertama timah fisik di ICDX.

2013

Pada bulan Agustus 2013, pembangunan fasilitas pencucian berkapasitas 40 sel yang mampu memproses 100.000 m3 bijih timah secara kumulatif per bulan telah rampung. Produksi bijih timah dari lokasi konsesi Mapur dimulai pada bulan Oktober.

2014

MicroMine menerbitkan Compliant Statement of Economic Mineable Reserves dari JORC untuk konsesi timah Mapur, Kepoh dan Bemban berdasarkan hasil pemboran terakhir. Hasilnya adalah:

  • Mapur - 5.747 ton cadangan bijih timah yang terkonfirmasi dapat ditambang.
  • Kepoh - 4.967 ton bijih timah (Sn)
  • Bemban - 5.910 ton bijih timah (Sn)

2015

Tambahan fasilitas pencucian berkapasitas 20 sel dibangun untuk meningkatkan kemampuan pengolahan bijih timah kumulatif hingga 150.000 m3 per bulan.

2019

Arsari Tambang menunjuk tim manajemen baru untuk merestrukturisasi operasi MSP pada 2019. Di tahun ini lahir peraturan baru yang membatasi hanya satu perizinan konsensi (IUP) per perusahaan, sehingga dua konsesi timah di Kepoh dan Bemban dipindahkan ke perusahaan lain yang juga berada di Grup Arsari.

2020

Perusahaan telah mencapai rekor produksi 3.299 ton, terbesar dalam sejarah MSP.

2021

Penjualan bersih perusahaan pada tahun 2021 meningkat 74% dibandingkan tahun lalu karena kenaikan harga komoditas timah dunia.

id_IDID
Scroll to Top