Arsari Tambang Bidik Kantongi Proper Emas KLHK 2025 dan Siap Bangun Pabrik Hilirisasi
Jakarta, Gatra.com – PT Mitra Stania Prima (MSP) membidik proper emas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2025. PT MSP berada di bawah naungan Arsari Tambang. Hal ini merupakan bentuk komitmen dan konsistensi perusahaan terhadap pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam berbasis kesejahteraan masyarakat.
Direktur Operasional PT MSP, Harwendro Adityo Dewanto mengatakan, proper bukan pengganti instrumen penaatan konvensional yang ada melainkan komplementer dan bersinergi dengan instrumen penaatan lainnya.
Public Disclosure Program for Environmental Compliance (Proper) adalah satu bentuk kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan pengelolaan lingkungan hidup.
Arsari Tambang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang konsisten dan berkomitmen berupaya pada pengelolaan dan pelestarian lingkungan.
“Pengelolaan lingkungan itu prioritas, begitupun pemberdayaan masyarakat,” kata Harwendro dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).
Tak hanya proper hijau, Harwendro optimis komitmen terhadap lingkungan dan pengelolaan masyarakat yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan akan membawa level penilaian perusahaan meningkat. Maka dari itu tak berhenti pada proper hijau pada tahun 2025, perusahaan menargetkan akan mendapatkan proper emas KLHK.
“Langkah-langkah konkrit meraih itu (proper emas 2025) sedang dilakukan. Dan kehadiran perusahaan sudah seharusnya memberikan efek positif pada masyarakat dan lingkungan,” papar Harwendro.
Manager HRGA PT MSP, Feby Ardian mengatakan pada periodik 2021-2022, perusahaan mendapatkan penilaian proper yang semakin baik. Awalnya proper biru, kini sudah mendapatkan calon kandidat hijau untuk PT MSP Smelter.
Pengumpulan Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan (DRKPL) ke KLHK telah dilakukan pada 17 Oktober 2023.
Sumber: https://www.gatra.com/news-588345-gaya-hidup-arsari-tambang-bidik-kantongi-proper-emas-klhk-2025-dan-siap-bangun-pabrik-hilirisasi.html